*Hadir di Konferensi Kades, Kapolsek Widang Sampaikan Penanganan Covid’19, Banjir Hingga Perguruan Pencak Silat*

0
151

seopini.com – PolresTubanPoldaJatim Rabu tanggal 13 Januari 2021, mulai pukul 10.30 Wib s/d 12.45 Wib, bertempat di Balai Desa Sumberjo Kecamatan Widang Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan kegiatan Konferensi Kades dan Sekdes.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Suwito, S.H (Plt Camat Widang), AKP Totok Wijanarko, S.Pd (Kapolsek Widang), Kapten inf Istoha (Danramil Widang), Bedjo (Kapuskesmas Widang), Kades Sekdes se Kec. Widang, Pimpinan Dinas dan instansi di Kec. Widang, serta para undangan sekitar 40 orang.

Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan dilanjutkan sambutan – sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Camat Widang yang menyampaikan bahwa ; Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dimulai tanggal 11 Januari 2021 s.d 25 Januari 2022. Seyogyanya kita dukung sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Desa dalam program pemerintah pusat.

” Mengenai dampak curah hujan yang tinggi saat ini, mengakibatkan sebagian lahan pertanian terendam air oleh Kali Ovour di Dusun Kuwu. Terus tentang Laporan Pertanggung jawaban anggaran Tahun 2020 sebagai bentuk dari kegiatan dan laporan dapat sesuai dengan relaisisasinya, begitu pula dengan Verifikasi APBDes, nanti dilaksanakan tanggal 23 Januari 2021, ” ucap Camat.

Sambutan dilanjutkan oleh Danramil Widang yang menyatakan, memasuki Tahun 2021 kita tetap waspada berkaitan dengan perkembangan Covid’19 di Wilayah Tuban khususnya Kecamatan Widang. 

” Begitu pula kesiapsiagaan seluruh Pemerintah Desa pada musim pemghujan ini, agar dibarengi dengan kegiatan nyata untuk menanggulangi Bencana Alam di Wilayah  Kecamatan Widang karena curah hujan tinggi. Kesempatan ini kita ucapan terima kasih kepada seluruh Kepala Desa atas kelancaran pelaksananaan di Pilkada serentak 2020, ” ucap Danramil.

Sebelum pemaparan oleh Kepala Puskesmas, pada kesempatan tersebut, Kapolsek Widang AKP Totok Wijanarko, S.Pd., menyampaikan beberapa hal, diantaranya ; untuk perkembangan Covid’19 di Wilayah Kabupaten Tuban menduduki peringkat pertama di  PropinsiJawa Timur, maka dari itu harus ada dukungan dari Pemerintah Desa supaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tetap melaksanakan 3M.

” Lalu disampaikan oleh Kapolsek, bahwa letak Wilayah Kecamatan Widang yang bersinggungan dengan Wilayah Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro menjadikan salah satu kendala jika ada permasalahan, untuk itu koordinasi harus kita bangun dengan pemangku kepentingan pada masing masing Wilayah tersebut, ” ujarnya.

Kapolsek mengambil contoh, semisal ada warga Covid’19 yang meninggal di wyilayah Lamongan maupun di Bojonegoro, diharapkan pihak Desa menyiapkan Team gugus ataupun Relawan untuk pemakaman, tentunya dengan menggunakan APD lengkap. Kita dari Polri akan melakukan pendampingan, begitu juga untuk kelancaran pendataan warga yang akan menerima Vaksin covid 19, kita juga siapkan Personil, ” imbuh Kapolsek.

Mengantisipasi curah hujan yang cukup tinggi, kerawanan Banjir tidak hanya di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo, akan tetapi juga seputar Desa Mrutuk, Mlangi dan Kujung. Agar Kepala Desa mencari penyebab terjadinya banjir bandang yang sering terjadi, seperti di Dusun Kadutan Desa Mlangi.

” Terakhir, terkait perkembangan situasi, khususnya keberadaan beladiri/perguruan pencak silat agar ada kerjasamanya. Kita tegaskan disini, sampaikan supaya tetap saling menjaga kerukunan dari masing-masing perguruan, lakukan monitoring dan pembinaan bersama 3 Pilar tingkat desa, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa menimbulkan keresahan, seperti bentrokan antar perguruan, maupun perkelahian dengan warga masyarakat,” pungkas Kapolsek.

Pada sesi selanjutnya, dilakukan pemaparan oleh Kapuskesmas Widang yang menjelaskan untuk pemanfaatan mobil sehat desa di Kecamatan Widang guna mengantar rujukan pasien sangat dibutuhkan, hal ini untuk membantu operasional Puskesmas Widang dan Puskesmas Compreng. 

” Lalu disampaikan, penyebaran Covid’19 di Wilayah Kecamatan Widang yang mencapai 20% dari Kecamatan lain di Kabupaten Tuban, termasuk tinggi prosentasenya. Kendala kami saat pelaksanaan Tracing keluarga yang confirm adalah penolakan, dan ini kami tidak bisa memaksa, ” ungkap Kapuskesmas Widang.

Diterangkan oleh Kapuskesmas, bahwa istilah PSBB diganti dengan PPKM (Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat), selanjutnya untuk pelaksanaan vaksin akan dilaksanakan secara bertahap dan dengan pengawasan petugas yang berwenang sesuai dengan daftar penerima vaksin, ” paparnya.

Kegiatan masih berlanjut dengan penjelasan dari Kepala Dinas Pertanian Widang, bahwa Program Gapoktan membutuhkan dukungan dari Pemerintahan Desa guna memuluskan rencana,  dimana kegiatan Gapoktan bertujuan untuk mensejahterakan petani. 

Lalu disinggung, untuk penggunaan seng atau pembatas tanaman guna melindungi padi dari hama, utamanya tikus adalah lebih diprioritaskan daripada penggunaan setrum listrik yang sangat beresiko. 

” sebelum mengakhiri, kemudian disampaikan tentang perubahan harga pupuk, mulai Urea : 1800 menjadi 2250 per kg, Sp36 :  2000 menjadi 2400, Za : 1400 menjadi 1700, Npk tetap, Ponska tetap dan Organik granul : 500 menjadi 800, ” pungkasnya.

Sebelum pembaca doa sebagai akhir dari semua kegiatan, pada kesempatan itu juga persilahkan kepada Korcam pendamping PKH Kec. Widang yang menyatakan bahwa “Data yang ada sudah terhapus pada sistem. Harapannya semoga dapat kita temukan solusi terbaik. Dan untuk Wilayah Kecamatan Widang saat ini ada sekitar -+ 600 calon penerima manfaat, ” jelasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here