
Seopini.com-Sengketa Pemilu 2019 masih menyisakan masalah hukum di Republik ini. Dimana dari hasil Penghitungan akhir oleh KPU RI yang diumumkan pada tanggal 21 Mei 2019 pasangan calon Jokowi-Ma’ruf mengungguli pasangan Prabowo-Sandi. Dimana saat ini sidang sengketa Pemilu sedang digelar di Mahkamah Konstitusi memasuki tahap akhir yaitu pembacaan putusan yang rencananya dibacakan tanggal 27 Juni 2019.
Untuk mengantisipasi pergerakan massa dari luar Jakarta yang akan menuju ke Jakarta guna menggelar aksi saat pembacaan putusan gugatan Pilpres oleh Mahkamah Konstitusi tanggal 27 Juni 2019 mendatang, Polres Tuban menggelar Razia di sejumlah titik.
Selasa, 25 /06/2019 Razia dilakukan tiga gelombang yaitu di perbatasan Tuban – Rembang pukul 18.00- 20.00 wib dengan jumlah kekuatan 60 personil gabungan dari Polres Rembang dan Polres Tuban, TNI dan Satpol PP, Gelombang dua pukul 20.00 – 22.00 wib razia di gelar di Jln. Cokroaminoto depan pabrik Kecap yang dipimpin langsung Kapolres Tuban dengan kekuatan 80 personil dan gelombang ke tiga di Bundaran Patung pukul 22.00 – 24.00 wib dengan kuat personil 70 anggota baik TNI dan instansi terkait lainnya.
Kapolres Tuban AKBP NANANG HARYONO, S.H.,S.I.K., M.Si., mengatakan, malam ini Polres Tuban dan Polsek jajaran melaksanakan Patroli gabungan dengan TNI dan Satpol PP untuk melaksanakan razia.
“Jadi razia malam ini kita laksanakan untuk mengantisipasi massa dari luar Jakarta yang hendak menuju Jakarta yang bermaksud menggelar aksi jelang Putusan Sidang sengketa Pemilu di MK, Kami jajaran Polres Tuban dan TNI serta instansi terkait lainnya menggelar razia di tiga tempat yang berbeda dengan waktu yang berbeda pula,” ungkap Nanang.
Menurut Nanang, aparat akan lakukan penyaringan terkait pergerakan massa pada malam ini sampai dengan putusan MK dan selanjutnya mereka akan dikonfirmasi tujuannya. Jika tidak jelas, maka mereka akan disekat dan diminta tak meneruskan perjalanan ke Jakarta atau diminta kembali ke tempat asalnya.
“Kalau ada massa yang melewati wilayah Tuban akan dilaksanakan filterisasi, kita tanyakan tujuan mereka akan ke Jakarta itu untuk apa? Kalau memang tujuannya tak jelas, kita data dan disuruh kembali ketempat asal.” Pungkasnya.











