seopini.com – PolresTubanPoldaJatim Wiji, 62 th, laki-laki, warga Dsn, Ngebrak Desa Wanglu Kulon Kec, Senori Kah, Tuban, ditemukan sudah meninggal dunia di PersilĀ harapanya yang terletak di RPH Byangbali KPH Parengan turut Desa Leran Kec, Senori, pada hari Sabtu (11/1/2020) sekira pukul 09.30 Wib.
Masmudah salah seorang saksi yang pertama kali menemukan korban menjelaskan, pagi itu dirinya pergi ke hutan untuk menggarap Persil miliknya. Ketika berjalan melewati Persil milik korban, saksi melihat korban dalam posisi tidur terlentang dengan tangan memegang sebuah tang bergagang merah.
Merasa curiga kemudian saksi yang juga tetangga korban ini memanggil korban akan tetepi tidak ada jawaban, kemudian saksi Masmudah mendekati korban dan diketahui korban sudah meninggal dunia.
Melihat hal tersebut saksi memanggil anak laki-laki korban yang bernama Arifin, kemudian oleh Arifin melaporkan kematian orang tuanya kepada Perangkat Desa Wanglu Kulon, dan oleh Perangkat Desa diteruskan ke Polsek Senori.
“Saya panggil-panggil tidak menjawab kemudian saya dekati, ternyata sudah meninggal” jelas Masmudah.
Menurut keterangan dari Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono, S.I.K., S.I.K., M.Si., melalui Kapolsek Senori AKP. Musa Bakhtiar, S.Sos., M.M., setelah dilakukan olah TKP dan identifikasi terhadap korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya hasil pemeriksaan luar oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Senori yang kita ajak untuk melaksanakan olah TKP.
“Diduga korban meninggal karena tersengat arus listrik ketika akan memperbaiki sanyo di persil miliknya,” jelas Perwira dengan Tiga Balok di Pundak ini.
Setelah kita koordinasi dengan pihak keluarga. Keluarga korban menerima kematian korban dan menolak dilaksanakan outopsi terhadap korban. Selanjutnya jenazah korban kita serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan, imbuh Musa Bakhtiar.
Menurut keterangan dari Arifin, anak laki-laki korban, sekira pukul 09.00 Wib ayahnya pamit pergi ke Persil untuk memperbaiki sanyo yang rusak karena sudah sehari tidak mengeluarkan air. Pada waktu berangkat bapaknya membawa tang untuk memperbaiki sanyo.
“Baru setengah jam bapak pergi, kami diberi tahu oleh tetangga kalau bapak meninggal di Persil karena kesetrum listrik,” jelasnya. (wid)









