Pimpinan Ponpes Al Ridwan Desa Sumurgung Kecamatan Montong menolak keras atas ajakan untuk melaksanakan aksi kekerasan dan menolak segala bentuk dan mengajak untuk memupuk kerukunan.
Saat ditemui awak media di Pondok Pesantrennya, senin, 24/6/2019 Kh Humaidi Irfan menyebutkan bahwa dirinya sangat menolak aksi kekerasan dan kerusuhan karena sangat menggangu aktifitas jalannya sidang sengketa Pilpres 2019 tersebut.
Ia sangat mengharapkan semakin terjalinnya persatuan dan kesatuan bangsa agar bisa maju dan damai. Sehingga membuat masyarakat menjadi lebih tenang hingga memberikan iklim yang sejuk. Agar para pengemban tugas dapat melakukan tugasnya dengan baik, tidak ada masyarakat yang mengintervensi badan-badan negara.
“Oleh sebab itu saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah dapat terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu yang ingin mengajak untuk melakukan aksi dalam mendukung salah satu Pilpres di kantor MK. Kita dapat menunggu hasil keputusan MK di rumah saja, agar situasi berjalan dengan kondusif,”tukas Kh Humaidi Irfan.
Hamriri yang merupakan pimpinan Ponpes Hidayatul Ikhwan, menjelaskan bahwa dirinya sendiri sangat menolak keras aksi yang akan dilaksanakan di depan kantor MK. Dirinya (Hamriri,red) mempercayakan semuanya kepada majelis Hakim yang memimpin sidang MK tersebut.
Selanjutnya, pimpinan Ponpes ini, sangat memberikan suport dan dukungan kepada Polri dan TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban negara Indonesia.










