Polres Tuban Berbagai kejadian “kenakalan” yang melibatkan anak didik disekolah, sungguh membuat prihatin. Masih hangat bagaimana video yang beredar di media sosial, dimana seorang murid Sekolah Dasar melakukan tindakan kekerasan terhadap gurunya karena dinasehati sewaktu kedapatan merokok waktu istirahat. Kepada guru yang menasehatinya, si murid menendang tangan guru hingga mengalami patah tulang lengan. Begitu juga seorang murid harus dirawat di rumah sakit karena mengalami luka serius akibat dikeroyok beramai-ramai oleh temannya sendiri.
Rangkaian peristiwa tersebut menyadarkan kita bahwa memang semua tindakan yang dilakukan adalah bermuara kepada anak didik. Bagaimana bisa Murid sampai melakukan hal demikian? Semua tindakan anak didik ini bisa di kategorikan sebagai “kenakalan anak”. Kenakalan yang dilakukan “anak” dapat merugikan diri sendiri ataupun oran lain.
” Mengapa mereka bisa melakukan tindakan kenakalan?. Masa perkembangan anak adalah merupakan masa perkembangan kritis. Pada saat ini maka orang tua harus memegang peranan penting. Keluarga adalah merupakan pendidikan pertama dan utama bagi anak, ” papar Kapolsek Widang AKP Totok Wijanarko, S.Pd, kepada para orang tua murid di SDN Bunut Kecamatan Widang, Selasa (01/10/19) kemarin.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak berbuat kenakalan. Diantaranya, ingin diperhatikan. Sifat anak yang ingin diperhatikan adalah sudah menjadi kewajaran. Mereka ingin menunjukkan keberadaan mereka bahwa mareka ada. Kemudian, terlalu tertekan. Orang tua dan guru yang menekan kepada anak akan membawa dampak tidak baik bagi perkembangan psikogis anak.
” Selanjutnya, pergaulan yang salah. Teman bisa membawa kepada kebaikan, namun teman juga bisa menjerumuskan kepada hal yang jelek. Selaku orang tua harus bisa mengawasi dengan siapa anak berteman. Dan yang terakhir, kekecewaan dan balas dendam. Karena orang tua tidak bisa memenuhi keinginan, yang bukan kebutuhannya maka anak akan berbuat di luar batas. Bentuk kekecewaan itu akan di barengi dengan balas dendam. Sebagai contoh seorang anak yang tidak punya HP android maka akan kecewa. Dia selalu dibully oleh temannya. Luapan kekecewaan itu bisa dengan mencuri, ” tambah AKP Totok Wijanarko.
Untuk menghadapi hal hal demikian, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua dan juga guru agar bisa mencegah tindakan kenakalan pada anak sedini mungkin. Yaitu dengan memberikan perhatian dan kasih sanyang yang cukup kepada anak. Orang tua yang memberikan perhatian yang cukup akan memberikan dampak psikologis pada anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan nenanyakan hal-hal kecil misalnya bagaimana di sekolah, bagaimana nilai nya apakah sudah mengerjakan PR. Hal tersebut akan dirasakan bahwa anak diperhatikan, ” terang AKP Totok Wijanarko.
Kerjasama antara orang tua dan guru akan memberikan solusi yang baik ,bagi pencegahan segala permasalahan yang akhir ini melanda pada anak usia sekolah. Tanggungjawab pendidikan tidak hanya kepada pihak sekolah, namun peran orang tua justru menentukan keberhasilan pendidikan anak. Hal ini sangat menjadi atensi dari beliau Bapak Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono, S.H., S.I.K., M.Si. selaku pucuk pimpinan di Kepolisian di Tuban yang sangat konsen terhadap permasalahan anak, ” pungkas AKP Totok Wijanarko.










