polrestuban-Masih adanya permasalahan antara PT. GCI yang bersikeras tidak akan memperpanjang kontrak perusahaan yang selama ini menjadi vendornya, sehingga para karyawan melakukan aksi solidaritas dengan melakukan mogok kerja.
Membuat situasi di perusahaan rekanan PT. Pertamina tersebut tidak kondusif, ini dikarenakan para karyawan yang kebanyakan berasal dari warga asli Desa Banyu Urip tempat perusahaan itu berada, setiap melakukan aksi unjuk rasa sering kali secara paksa mematikan aliran listrik ataupun menutup SP (stasiun penampung) minyak.
Menurut penjelasan dari penjaga, fungsi dari SP (Stasiun Penampung) adalah sebagai penampungan sementara minyak bumi yang di hasilkan oleh sumur-sumur minyak milik perusahaan sebelum di alirkan ke Depo Minyak yang berada daerah Cepu. Apabila SP tersebut di tutup kemudian tempat penampunganya sudah penuh maka minyak akan meluber dan membanjiri daerah sekitarnya. Kalau itu sudah terjadi maka akan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi perusahaan ataupun lingkungan hidup karena minyak akan mematikan ekosistem, jelasnya.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi terutama untuk menjaga kamtibmas di perusahaan dan lingkungan sekitarnya. Anggota Polsek Senori Bripka Widodo dan Brigadir Abdul Gofur melaksanakan patroli di kantor PT. GCI yang berada di Desa Banyu Urip Kec. Senori, Selasa (18/4/2017) malam.
Ketika dikonfirmasi di halaman kantor PT. GCI Brigadir Abdul Gofur menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya dengan melaksanakan patroli di Obvit adalah untuk memberikan jaminan keamanan bagi perusahaan sehingga proses pengolahan minyak bumi dapat berlangsung dengan lancar, jelasnya.
Karena perusahaan ini adalah rekanan dari Pertamina maka dapat digolongkan sebagai Objek Vital Nasional, apabila terjadi gangguan keamanan di perusahaan tersebut maka kredibilitas kita sebagai aparat keamanan akan dipertanyakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, tambah pak Gofur.