Selain untuk silaturahmi kepada pengurus dan santri di Ponpes asuhan K.H. Nasiruddin Kodhir tersebut, kegiatan dan itu juga di gunakan oleh Kanit Binmas untuk menghimbau keluarga besar santri Ponpes Darut Tauhid Al Hasaniyah agar tidak ikut berangkat ke Jakarta.
Dimana menurut penjelasan dari Kanit Binmas di ibukota negara itu, dalam waktu dekat akan dilaksanakan pemilihan Kepala daerah putaran kedua pada tanggal 19 April nanti. Eskalasi politik sangat panas karena kedua calon di perkirakan sama kuat, serta salah satu calon menjadi tersangka penistaan agama.
Dari kabar terbaru kedua calon mengerahkan pendukung masing-masing dengan berbagai cara seperti mendatangkan pendukung dari luar Jakarta yang nota bene tidak mempunyai hak pilih dalam Pilkada. Bermacam-macam dilakukan unuk mendatangkan pendukung diantaranya dengan melakukan aksi tamasya Al Kaidah dan lain sebagainya, jelas Bripka Sugeng Hariyanto.
Oleh karenanya dihimbau kepada pengurus dan santri Ponpes Darut Tauhid Al Hasaniyah untuk tidak ikut-ikutan ke Jakarta agar tidak menambah panas situasi disana. Lebih baik melaksanakan kegiatan positif sendiri seperti melakukan Istighosah untuk mendoakan agar Pilkada di DKI berjalan aman, dan lancar, himbau Kanit Binmas.
Menanggapi himbaun dari Bhabinkamtibmas itu, Gus Ahmad Husyam selaku pengurus pondok memastikan para santri tidak akan ikut berangkat ke Jakarta, selain karena memang tidak sejalan dengan yang di lakukan oleh kelompok yang melakukan aksi, para santri di pondoknya juga sedang sibuk mempersiapkan ujian maupun peringatan Isrok Mikroj, jelas pengasuh Ponpes yang juga anggota DPRD Kab. Tuban ini.