polrestuban-Tindakan tegas yang di ambil oleh anggota Polri dari jajaran Polda Jatim di bantu TNI dengan menembak mati 6 orang yang di duga dari kelompok teroris di ladang jagung milik warga Desa Suwalan Kec. Jenu Kab. Tuban pada hari Sabtu kemarin menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat.
Ada yang menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh Kepolisian dengan menembak mati mereka karena dengan matinya mereka, akan sulit mengembangkan jaringannya atau yang lebih ekstrim menolak tindakan Kepolisian karena pelaku hanya menggunakan senjata rakitan dan alasan lainya tanpa memikirkan bahwa mereka telah menyerang aparat keamanan terlebih dahulu.
Dari beberapa yang menolak tindakan yang dilakukan oleh Kepolisian tersebut, tentunya masih banyak yang mendukung langkah Polri dalam memberantas aksi terorisme termasuk dengan menembak mati mereka kalau memang sudah membahayakan aparat keamanan dan warga masyarakat.
Salah satu dukungan tersebut di sampaikan penasehat MWC NU Senori K.H. Sholeh Marjuki kepada Bhabinkamtibmas Desa Leran Polsek Aiptu Ahmad Laqin ketika berkunjung ke kediaman beliau di Desa Leran Kec. Senori, Selasa (11-4-3017) siang.
Kepada Bhabinkamtibmas Mbah Soleh menyatakan gerakan jihad yang digembar-gemborkan oleh para teroris itu tidak bisa dibenarkan karena negara kita ini dalam keadaan aman dan damai tidak dalam situasi perang.
Apalagi ingin mengganti idiologi bangsa sama saja dengan pemberontakan, yang dalam aturan Islam memberontak pada pemerintahan yang sah itu sangat dilarang, jelasnya.
Apalagi yang dilakukan oleh para teroris selama ini sangat meresahkan warga masyarakat, yang menjadi korban kebanyakan masyarakat kecil daripada aparat keamanan, jadi kami mendukung apa yang dilakukan oleh Kepolisian untuk memberantas kelompok teroris termasuk dengan menembak mati mereka tentunya apabila aksi mereka sudah membahayakan masyarakat dan aparat keamanan, tambah Mbah Soleh.